Laman

Kamis, 18 Februari 2021

Financial Check Up Part 1

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
 
  السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 
 
Disampaikan oleh Runi Andriyani
Mentor Kelas Kelola Keuangan
 
Hampir semua dari kita pasti pernah mendengan kata CHECK UP namun biasanya kita mendengarnya ketika berhubungan dengan kesehatan, betul?

Check up tersebut diperlukan untuk memeriksa secara detil dan akurat mengenai kondisi kesehatan kita melalui serangkaian pemeriksaan dan tertuju pada spesifikasi bagian apa yang mau diperiksa.

Begitu pun dengan Financial Check Up, ini adalah pemeriksaan khusus mengenai kondisi keuangan bisnis yang Anda jalankan.
 
Apakah Anda pernah melakukan financial check up?
Apakah Anda merasa sudah menghasilkan omzet besar tapi saldo tetap masih sedikit?
Apakah Anda tidak menyadari melakukan pengeluaran lalu baru tersadar ketika saldo hampir habis?
Apakah Anda sering telat bayar cicilan, bayar vendor, atau bayar tagihan akibat kekurangan saldo?
Apakah uang Anda banyak tertahan di persediaan atau stok?
Apakah Anda tidak tahu berapa sebetulnya uang bisnis Anda karena tercampur dengan uang pribadi?
 
Namun, jika sebagian pertanyaan diatas juga mengena pada diri Anda maka inilah saatnya Anda melakukan FINANCIAL CHECK UP.

Langkah awal Financial Check Up yang harus Anda lakukan adalah dengan memastikan Anda sudah punya pencatatan keuangan yaitu pencatatan arus uang baik uang yang masuk dari hasil penjualan mau pun arus uang keluar yang digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran yang terjadi.

Jika saat ini Anda belum memiliki pencatatan arus kas maka hampir bisa dipastikan Anda tidak akan bisa melakukan Financial Check Up karena tidak ada DATA yang bisa Anda analisa dan evaluasi.

Apa itu Pencatatan Arus Kas atau Cashflow atau Pencatatan Keuangan? Yaitu pencatatan yang berisikan data-data arus uang dengan uraian dan penjelasan yang detil dari mana uang masuk dan kemana uang keluar.

Dari data inilah kita bisa mengelompokkan, mengevaluasi dan menganalisa bagaimana kondisi keuangan kita.
 
Jika saat ini Anda sudah punya pencatatan kas maka lakukan anlisa dan evaluasi dengan mengelompokkan pengeluaran-pengeluaran yang terjadi itu berdasarkan kelompok besar misalnya:
- Biaya transportasi
- Biaya internet dan komunikasi
- Biaya gaji dan upah
- Belanja bahan
- Pembelian inventaris
- Pengeluaran pribadi
- Pembelian bahan baku
- Pembayaran utang
dan kelompok-kelompok lain yang transaksinya sering terjadi setiap bulan, jadi pengelompokkan pengeluaran ini berdasarkan intensitas atau seringnya terjadi.
 
Setelah dikelompokkan maka Anda akan bisa melihat nilai dari masing-masing pos pengeluaran tersebut, dari sanalah Anda bisa mengevaluasi mana yang masih bisa ditekan untuk dihemat agar bulan berikutnya Anda bisa punya acuan untuk pengeluaran-pengeluaran tersebut.
 

Contoh diatas pencatatan kas.
 
Dengan melakukan pencatatan secara disiplin setiap bulan maka Anda akan dengan mudah melihat aliran uang selama satu bulan tersebut dan ini bisa menjadi jawaban atas beberapa pertanyaan di awal tadi.
 
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar