Laman

Jumat, 19 Februari 2021

Financial Check Up Part 2

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
 
  السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
 
Disampaikan oleh Runi Andriyani
Mentor Kelas Kelola Keuangan

Langkah berikutnya untuk melakukan Financial Check Up adalah dengan menganalisa data PERSEDIAAN atau STOK Anda


Jika saat ini Anda tidak bisa menyebutkan berapa banyak stok yang dimiliki baik itu kuantitasnya, jenis barangnya, total nilainya dan berapa banyak barang yang layak dan tidak layak jual maka Anda berada pada kondisi buta stok.

Pencatatan stok adalah pencatatan untuk mutasi barang baik itu barang masuk mau pun barang keluar lalu ada saldo stoknya sebagai jumlah akhir dari tiap-tiap barang.

Pencatatan stok ini harus dilakukan secara disiplin setiap kali terjadi penambahan dan atau pengurangan stok dan ini WAJIB DICATAT
 
Stok adalah ASET karena sejatinya stok tersebut adalah UANG hanya saja dalam bentuk barang, kenapa? Karena stok tersebut Anda beli atau produksi untuk dijual kembali lalu ada selisih dari penjualan dengan harga beli atau biaya produksi yang kita sebut sebagai MARGIN atau PROFIT dan profit inilah yang kita kelola untuk menutupi semua kebutuhan bisnis yang dijalankan.

Jika Anda sudah punya data stok maka lakukanlah evaluasi dan analisa dengan membuat urutan stok terbanyak sampai yang paling sedikit lalu kelompokkan mana stok yang fast moving atau bisa segera terjual dan mana yang slow moving atau kurang laku.

Dari stok yang fast moving inilah sebetulnya Anda bisa PUSH omzet Anda, lalu bagaimana dengan stok yang slow moving? Stok slow moving bisa Anda jual dengan sistem diskon atau dibundling dengan produk lain sehingga dijual paket dengan harga yang lebih murah.
 
Data stok ini juga bisa menjadi bahan acuan Anda ketika akan membeli kembali persediaan atau memproduksi barang, Anda akan lebih fokus pada stok yang fast moving ketimbang yang slow moving karena stok fast moving inilah yang bisa menyumbang omzet terbesar.

Lakukan STOCK OPNAME setiap akhir bulan, stock opname yaitu menghitung fisik stok secara satu persatu lalu buat laporan stock opname.

Data stock opname ini kemudian Anda bandingkan dengan data yang ada pada pencatatan untuk setiap stok yang ada. Apakah ada selisih? Selisih kurang atau lebih? Selisihnya banyak atau sedikit? Semua pertanyaan ini harus bisa terjawab dengan jelas.
 
 Jika setiap bulan terjadi selisih yang signifikan atau selisihnya banyak maka kemungkinannya ada dua yaitu:
1. Anda salah mencatat
2. Stok Anda hilang, entah karena ada yang mencuri atau apa pun, ini jika terjadi selisih kurang


Sekarang Anda tahu kan betapa berharganya stok Anda?
 
Langkah selanjutnya dalam melakukan Financial Check Up adalah dengan melihat jumlah UTANG dan PIUTANG Anda.

Sampai saat ini berapa jumlah utang yang harus Anda bayar, kepada siapa dan kapan jatuh temponya?

Sampai saat ini pula berapa jumlah piutang atau tagihan atau uang Anda yang masih di luar sana, siapa saja dan kapan seharusnya piutang itu bisa tertagih?
 
Data utang dan piutang ini penting untuk memeriksa apakah keuangan Anda sehat atau tidak, apalagi jika Anda juga punya daftar harta atau aset maka Anda bisa dengan mudah membandingkan jumlah Utang dan Piutang dengan jumlah harta Anda.

Jika jumlah utang lebih besar dari pada jumlah harta atau aset Anda maka kondisi keuangan Anda berada pada posisi TIDAK SEHAT, logikanya kalau pun Anda jual semua harta Anda maka Anda masih tidak bisa membayar semua utang Anda dan ini kondisi yang harus dihindari.

Piutang termasuk harta atau aset karena piutang jika tertagih bisa digunakan untuk menunjang roda operasional bisnis Anda atau bisa juga untuk membayar utang-utang Anda.
 
Buatlah data utang dan piutang secara detil sehingga Anda bisa membuat target kapan harus bisa melunasi utang Anda dengan cara meningkatkan pendapatan sekaligus target kapan harus bisa menagih piutang untuk membantu financial Anda
 
 
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar